Sabtu, 09 Januari 2016

Ciblek Gunung Lolohan Patah Kaki



       Cerita pengalaman pribadi tentang lolohan ciblek gunung. Beli ciblek gunung lolohan dari online facebook. Usia kira-kira 1-2 minggu. Sudah lama pengen pelihara ciblek gunung lolohan biar bisa jadi jawara kalau sudah gede. Sebelumnya sudah pernah dapat ciblek gunung lolohan tapi hasilnya betina terus. Modal percaya beli dari grup facebook, katanya original satu sarang.

        Harganya lumayan juga untuk kelas ciblek gunung, tapi tak masalah, namanya orang hobi mau bagaimana lagi, berapa pun biayanya tetap dibayar. Pertama kali datang masih kecil, bulunya masih ngedom. Hari pertama saya loloh dengan jangkrik sama voer basah campur ulat kandang. Untuk jenis ciblek gunung memang banyak makan beda dengan ciblek semi atau kristal apalagi waktu meloloh seperti ini.

        Ciblek gunung saya tempatkan disarang dari bawaan alam terus dimasukan besek. Saya takut diganggu cicak atau tikus, karena dirumah banyak tikus juga. Pagi hari saya buka besek, ciblek gunung itu sudah pada keluar dari susuhnya. Saya heran dengan salah satu ciblek gunung, diam aja dipojokan. Coba saya angkat ternyata kaki sebelah kanan patah, cukup kaget dan bingung.


        Patah kaki pada manusia bisa pulih seperti semula kalau masih anak-anak atau balita, itu fikiran pertama saya. Mungkin pada hewan juga bisa. Saya coba tali kaki ciblek gunung saya, ditambah dengan lidi pendek agar tambah kuat. Cukup repot juga tambahin lidi, karena ciblek gunung tak bisa diam, namanya juga hewan. Tapi akhirnya bisa juga, ciblek gunung saya bisa bergerak.

        Pakan dari lolohan ciblek gunung, saya tambahkan tulang ikan sotong. Dibuat bubuk saya campurkan dengan voer halus dan ulat kandang. Perbandingannya kira-kira saja, mungkin 1:5 lebih banyak voer. Asumsi saya, tulang ikan sotong banyak kalsium, bagus untuk tulang ciblek gunung yang sedang patah kaki. Itu hanya berdasarkan kepercayan pribadi tanpa ada ilmu yang pasti. Pengalaman saya, lovebirdku paruh atas agak retak, saya kasih tulang ikan sotong, hasilnya lumayan bagus.

        Setelah lebih dari 10 hari saya loloh, ciblek gunung udah bisa nangkring dan terbang-terbang. Niatku tali pada kaki  ciblek gunung yang patah saya lepas kalau sudah bisa makan sendiri. Tapi setelah 10 hari saya loloh tali tersebut lepas sendiri. Akhirnya saya lepas semua, mungkin karena banyak gerak itu ciblek gunung.
Setelah saya buka hasilnya kakinya sudah menyatu, tapi ada benjolan di bagian yang patah. Dan juga kakinya tidak lurus seperti normalnya, mungkin waktu saya tali kurang kuat. Waktu saya tali juga takut kalau terlalu kuat. Tapi tak apa-apa saya cukup puas, karena ciblek gunung saya sudah bisa nangkring dengan normal.

        Dari 3 anakan ciblek gunung yang saya pelihara, 1 diantaranya mati. Malam hari setelah pulang dari kampus, saya dengar ciblek gunung saya bunyi terus. Saya coba lihat ternyata terjepit jeruji kandang bawah. Saya angkat tapi sepertinya luka dalam, ciblek gunung saya tak mau bangun, nafasnya pun juga tidak beraturan. Saya pengang, saya taruh di telapak tangan, akhirnya mati diatas tanganku. Cukup sedih melihat hal tersebut. Padahal saya berharap anak ciblek gunung itu jadi sesuatu, karena posturnya paling besar diantara kedua saudaranya. Pergerakannya juga paling lincah.

        Sekarang 2 minggu setelah saya loloh sudah bisa makan sendiri. Pagi hari coba saya jemur, sudah mau ngriwik. Hati sangat senang melihat hal tersebut. Rencana mau saya full master suara belalang. Silahkan meninggalkan komentar dibawah. Berbagi ilmu, belajar bersama.
Terima kasih, semoga bermanfaat.

Selasa, 22 Desember 2015

Perbedaan Ciblek Kebun Jantan Dan Ciblek Kebun Betina

       Ciblek merupakan burung asli Indonesia. Ukuran tubuh tidak terlalu besar dengan ekor panjang yang dinaik-naikan ketika fight atau bertarung dengan ciblek lain. Untuk jenis burung ciblek kebun baik ciblek putih, ciblek semi, maupun ciblek kuning, saat ini sangat susah ditemui di alam bebas. Berbeda pada saat awal tahun 2000-an, saat itu populasi ciblek masih banyak. Karena perburuan yang tidak terkendali, populasi mulai menurun.
        Saat ini mulai banyak para penghobi burung ciblek, menangkarkan cibleknya. Langkah tersebut sangat bagus untuk melestarikan keberadaan ciblek. Penangkaran ciblek harus disertai dengan ilmu. Terutama untuk masalah membedakan jenis kelamin ciblek.
Ciri-ciri ciblek kebun jantan:
  • - paruh bawah berwarna hitam. Untuk ciblek muda, warna hitam hanya terdapat diujung paruh.         Lambat laun jika menginjak dewasa warna hitam akan sampai ke pangkal paruh.
  • - pangkal kuku hitam. Saat masih muda ciri-ciri ini sudah terlihat.
  • - tidak beralis. Ciblek jantan tidak memiliki garis putih diatas mata/alis.

Ciri-ciri ciblek kebun betina:
  • - paruh bawah berwarna putih dari ujung sampai pangkal.
  • - memiliki garis putih diatas mata/alis.
        Dengan mengetahui jenis kelamin ciblek, diharapkan calon penangkar bisa menjodohkan ciblek.
Demikian artikel tentang jenis kelamin ciblek. Semoga bermanfaat.